Batasaceh.com – Aceh Utara, Penjabat Bupati Aceh Utara Dr.Drs. Mahyuzar, M.Si, menekankan pentingnya memiliki data yang akurat terkait dengan program penurunan angka stunting di Aceh Utara,Minggu 11 Maret 2023.
Akurasi data menjadi tolak ukur penting, sehingga dapat menjadi acuan dasar untuk pengambilan keputusan dan kebijakan oleh para pihak.
“Data harus up date, sehingga dapat menjadi satu data Aceh Utara,” tegasnya.
Mahyuzar mengajak semua stake holder untuk menyamakan persepsi tentang indikator-indikator stunting.
Terutama bagi para petugas yang melakukan pendataan di lapangan, yang setiap saat melakukan monitoring dan pemantauan.
“Misalkan tentang data kemiskinan, ada keluarga yang punya sapi sampai 15 ekor, juga punya kebun sawit belasan hektar, punya sepeda motor, rumahnya pasang parabola, tapi kondisi rumahnya masih berlantai tanah, atap rumbia, dinding tepas bambu yang sudah bolong-bolong. Ini masuk katagori mana, apakah tergolong miskin atau bagaimana. Kita khawatir kondisi rumah yang seperti itu kadang memang disengaja, supaya bisa terus dapat bantuan, baik bantuan pangan maupun bantuan bentuk lainnya,”ungkap Pj Bupati Aceh Utara.
Selain itu, Mahyuzar menegaskan, data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) haruslah sama dengan data yang dipegang oleh Pemkab Aceh Utara. Sebab data yang dipakai oleh Pemerintah Pusat itu adalah data yang ada di BPS.
Lanjut Mahyuzar, dalam program penurunan stunting, yang penting diperhatikan adalah agar semua kita bekerja sesuai fungsi masing-masing.
“Kita bertugas di mana, sebagai apa, maka kerjakan tugas dan tegakkan fungsi kita masing-masing semaksimal mungkin. Itu saja yang perlu kita perkuat, kita perbuat dan terus lakukan dengan maksimal,”terangnya.
Menurut dia, ada dua katagori stunting, yaitu anak yang sudah mengalami stunting dan anak yang berisiko mengalami stunting. Yang berisiko akan mengalami stunting itu harus ada intervensi khusus dari para pihak, misalnya yang cukup penting adalah untuk mengubah mindset dalam keluarga tersebut.
Mereka harus diberikan sosialisasi tentang kebiasaan-kebisaan hidup yang baik untuk menjaga kesehatan atau prilaku hidup yang bersih dan sehat (PHBS).(Raja)