Ketua DPR Aceh, Pon Yahya Dan Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Hadiri Pertemuan Pelaksanaan Haul & Zikir Akbar

Batasaceh.com – Aceh Utara. Ketua DPR Aceh Saiful Bahri (Pon yahya) didampingi Ketua DPR Kabupaten Aceh Utara Arafat Ali, SE, MM., hadiri pertemuan pelaksanaan Haul & Zikir Akbar Forum Majlis Sirul Muhtadin Ranting Kuta Makmur – Simpang Keuramat, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (25/05/2023)

Pertemuan yang dilaksanakan di salah satu warung kopi di Blang Ara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan tokoh masyarakat Kuta Makmur diantaranya, Camat Kuta Makmur Hafniza Putra, S.STP., M.Si, Mukim Buloh Blang Ara Zulfiandi, Ketua Penasehat Forum Majlis Ta’lim Sirul Mubtadin Tgk Muhd Nurdin Thaib dan sejumlah tokoh dan unsur masyarakat lainnya.

Kegiatan yang diagendakan di halaman pertapakan Masjid Kecamatan Kuta Makmur (dibelakang Kantor Camat Kuta Makmur) pada Malam Minggu 04 Juni 2023.

Agenda Haul dan Zikir Akbar direncanakan dimaterikan oleh empat ulama Aceh diantaranya, Tgk.H. Nuruzzahri (Waled Nu), Waled Razali Manyak (Abi di Pusat), Tgk.Muhd Nuruddin Thaib (Abati Buloh) dan Tgk.Hasballah (Abu Keutapang).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri menyambut baik pelaksanaan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh Forum Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin.

“Upaya yang dilakukan oleh guru – guru kita merupakan hal yang luar biasa dalam menghalau pemahaman sekular sehingga wajib kita dukung”, ucap Saiful Bahri

Ketua DPR Aceh melanjutkan, dengan adanya kegiatan keagamaan seperti ini masyarakat bersatu padu dalam menjalankan amal ma’ruf nahi mungkar sehingga memahami bagaimana Islam yang sesungguhnya.

“Semoga dengan adanya kegiatan keagamaan seperti ini masyarakat Aceh selalu berada di satu barisan yaitu Ahli Sunnah Wal Jamaah”, tutup Lelaki yang sering di sapa Ponyaya.

Hal senada juga di sampaikan oleh ketua DPRK Aceh Utara Arafat, SE, MM., “dengan adanya Majlis Keagamaan di tingkat Gampong dan Kecamatan dapat menjadikan pondasi yang baik untuk kerukunan masyarkat ditengah perubahan dunia, khususnya sebagai benteng masuknya nilai budaya – budaya dan kebiasaan lainnya yang merusak tatanan hidup umat islam”

Selain terbendungnya aliran sesat, kegiatan keagamaan seperti ini kita harapkan dapat menjadi filterisasi bagi kita selaku umat islam”, pungkas Arafat Ketua DPRK Aceh Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *