Daerah

Warga Aceh Utara Diinjak Gajah hingga Opname di RSU Cut Meutia

1
×

Warga Aceh Utara Diinjak Gajah hingga Opname di RSU Cut Meutia

Sebarkan artikel ini
Foto:Hamdani Batasaceh.com

Batasaceh.com- Dua warga Gampong Pucok Alue Seuleumak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara dikabarkan diijak oleh gajah liar saat sedang pulang dari kebun miliknya di Gampong Peurupok, kecamatan setempat, Kamis (12/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kepala Resort 12 KSDA Aceh Utara Nurdin menyebutkan, korban terinjak itu Muktharuddin (42) dan Baktiar (40). Berdasarkan pengakuan dari korban. Saat itu keduanya hendak pulang dari kebun dan tiba-tiba bertemu dengan kawanan gajah.

Lalu, mereka mengusir kawanan hewan bertubuh besar itu, tiba-tiba ada dua ekor gajah berada dibelakang mereka. Disaat itu keduanya coba melarikan diri dikarenakan dikejar oleh dua ekor gajah tersebut. Ketika itu, korban Muktharuddin jatuh dan langsung diinjak. Kemudian, Baktiar mencoba membantu abangnya dan akhirnya korban juga terinjak dibagian paha.

Baca Juga :  Pangdam IM Apresiasi Peran Strategis Perempuan dalam Keluarga dan Masyarakat

Setelah itu, sebutnya, kedua gajah itu pergi, sedangkan korban tak mampu bergerak di lokasi kejadian.

“Akibat kejadian itu Muktharuddin langsung dilarikan ke RSU Cut Meutia. Berdasarkan hasil observasi korban mengalami luka dalam dan kini diopname. Sementara, Baktiar hanya mengalami luka memar dibagian pahannya,”kata Nurdin saat dikonfirmasi , Jumat (13/10)

Baca Juga :  Polres Aceh Utara Gelar Kegiatan Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh

Kata Nurdin, gajah liar itu kini sudah berkeliaran di perkebunan warga di Kecamatan Paya Bakong. Gajah itu setiap saat berpindah-pindah satu lokasi, ke lokasi lainnya.”Ini yang buat masyarakat sekarang resah saat ini,”kata Nurdin.

Nurdin menjelaskan konflik satwa itu terjadi akibat terjadi perusakan kawasan hutan. Seperti adanya terjadi penebangan liar, perusakan habitat seperti pembukaan jalan dan juga merusak kawasan hutan.

“Sering konflik satwa, di kawasan hutan itu karena ada penebangan liar, bila hutan rusak, maka bisa terjadi konflik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *