Istambul – Truk berisi bantuan kemanusiaan kembali memasuki Jalur Gaza dari Mesir di hari ketiga pembukaan gerbang perbatasan, kata media Mesir pada Selasa.
Truk-truk mulai menyeberang ke Gaza melalui perbatasan Rafah yang dikuasai Mesir, membawa makanan pokok, pasokan medis, dan bahan bantuan lainnya untuk warga sipil yang terkena dampak krisis yang sedang berlangsung, lapor saluran berita Al-Qahera.
Mesir menyediakan hampir 80 persen dari seluruh bantuan kemanusiaan yang saat ini bergerak menuju Gaza, kata media tersebut.
Pada Senin, sejumlah truk bantuan memasuki Jalur Gaza melalui perlintasan Rafah di tengah krisis kelaparan yang disebabkan oleh blokade Israel yang menyesakkan terus meluas di daerah kantong Palestina tersebut.
Rekaman video yang diambil oleh juru kamera Anadolu menunjukkan beberapa truk bermuatan bantuan kemanusiaan memasuki daerah kantong tersebut.
Pihak berwenang Palestina mengatakan Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduk wilayah tersebut.
Israel telah memblokade Gaza selama 18 tahun dan, sejak 2 Maret, telah menutup semua penyeberangan, menghalangi masuknya konvoi bantuan, dan mengabaikan seruan internasional untuk membukanya kembali. Penyaluran bantuan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang kontroversial dimulai pada akhir Mei.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 147 orang telah meninggal karena kelaparan sejak Oktober 2023, termasuk 88 anak-anak.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.