Program Bantuan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2023 Diaceh Utara Tinggal Finishing

Foto:Ham/Batasaceh.com

Batasaceh.com – Pembangunan puluhan rumah layak huni dari Kementerian PUPR melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) T.A.2023 di tiga Kecamatan wilayah Kabupaten Aceh Utara, masih terus dikerjakan.

Kabar tak sedap awalnya sempat mengarah ke pembangunan rumah tersebut bahwa proses pengerjaannya terhenti sehingga terlantar. Namun hal itu dibantah pihak pengusul program, pengerjaan rumah tetap dilakukan hingga selesai.

Suherman, selaku pengusul program BSPS, mengatakan, program tersebut belum berakhir dan pihaknya masih terus melanjutkan pengerjaan hingga rampung (selesai) seratus persen.

“Kami tetap melanjutkan pengerjaan hingga rampung seratus persen. Alhamdulillah sebagaimana kita pantau di lokasi pengerjaannya hampir semuanya rampung,” kata Suherman, Senin (03/07/2023).

Foto:Ham/Batasaceh.com

Kepada wartawan, Suherman menunjukkan beberapa unit rumah BSPS di Desa Alue Leuhob, Kecamatan Cot Girek, yang mulai memasuki tahap finishing. Pihaknya akan melanjutkan dalam waktu dekat.

Sejumlah penerima rumah dari program BSPS ini mengaku tidak ada masalah apapun, mengingat masih dalam suasana lebaran Idul Adha sehingga pekerja belum dapat melanjutkan pengerjaannya dan ditambah lagi dengan anggaran swadaya yang belum tercukupi.

Adapun bantuan rumah dari program BSPS yang diisukan terlantar diantaranya di Desa Alue Leuhob-Kecamatan Cot Girek, Desa Buket Hagu-Kecamatan Lhoksukon, dan Desa Babussalam-Kecamatan Baktiya.

Suherman juga menguraikan proses untuk mendapatkan rumah layak huni dengan tipe 42 tersebut. “Untuk satu unit rumah, nilai anggarannya senilai Rp 20 juta yang dikucurkan dari program BSPS ini,” urai Suherman, didampingi Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) BSPS,Koordinator kabupaten Aceh Utara

Dengan nilai anggaran 20 juta itu, penerima rumah juga mengeluarkan sedikit biaya secara swadaya untuk kemudian dikelola pihak pengusul pada proses pengerjaan pembangunan rumah.

“Sebagaimana yang kita lihat di Desa Alue Leuhob, ada tipe rumah 42 dan itu rata-rata swadaya dari mereka sebesar Rp 26 juta yang dipercayakan kepada saya untuk mengelolanya,” jelas Suherman.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *