Kesehatan

PMT di Keureunyai Banda Baroe dengan menggunakan dana desa

4
×

PMT di Keureunyai Banda Baroe dengan menggunakan dana desa

Sebarkan artikel ini

Batasaceh.com – Pj. Bupati Aceh Utara, dana desa untuk turunkan Stunting, stake holder, ayo bergabung wujudkan generasi emas !maksimalkan
ACEH UTARA – Pj. Bupati Aceh Utara Dr. Mahyuzar mengharapkan Geuchik lebih berperan dan pro aktif menurunkan stunting di desanya masing-masing. ia mengingatkan jangan sepele anggap terhadap stunting ini, karena dampaknya dalam jangka panjang sangat dahsyat.
“ Ini masalah generasi masa depan, artinya jika gagal mencetak generasi emas dari sekarang maka masa depan Aceh Utara akan suram, karena kemajuan suatu daerah sangat tergantung dengan sumber daya manusianya” ujar Mahyuzar.
Agar mudah dipahami, Stunting itu gagal tumbuh karena kurangnya asupan nutrisi (gizi) yang menyebabkan gangguan pada pertumbuhan anak baik secara fisik maupun mental.
“ Stunting ini masalah besar yang harus segera diselesaikan karena bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak, tidak hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh mereka. Anak-anak yang mengalami stunting bermasalah pada kemampuan kognitifnya mereka cenderung sulit mengingat, menyelesaikan masalah, dan tersendat dalam aktivitas yang melibatkan kegiatan mental atau otak, jika generasi Aceh Utara masa depan seperti ini, bisa dibayangkan bagaimana daerah kita ini nanti?” tutur Pj. Bupati.

Karena itulah Mahyuzar mengajak para Geuchik untuk bergerak pro aktif, menuntaskan Stunting di wilayahnya masing-masing, dengan memaksimalkan berbagai sumberdaya yang ada termasuk dana desa.
Sudah ada peraturan Bupati tentang ini, itu bisa dijadikan pedoman untuk mengambil langkah-langkah penting dan strategis, menurunkan angka stunting dari atahun ketahun hingga tuntas atau zero, berada pada titik nol.
“Kita baru saja launcing pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis bahan pangan lokal, bapak geuchiknya tinggal mengembangkan saja dan lebih kreatif lagi menurukan program-program turunan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada, sesuaikan dengan kondisi daerah” tambah Mahyuzar
Misalnya kawasan pesisir maksimalkan hasil tangkapan ikannya dengan olahan yang unik demikian juga dengan kawasan perkebunan dan pertanian ada bahan pangan lokal yang bisa diolah secara inovatif dan kreatif.
“yang penting mulai dulu, dengan niat yang sama dan ikhlas, tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban penganggaran atau sekedar ikut-ikutan” tambahnya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Lhokseumawe  Pastikan Harga Pokok Tetap Stabil Jelang Nataru

Apa yang dilakukan Pemerintah Desa Alue Keureuyai, Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara bisa dijadikan contoh.
Bulan September lalu desa ini melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi kepada balita dan ibu hamil di Posyandu setempat dengan menggunakan anggaran desa.
Geuchik Alue Keureuyai Rasyidin mengatakan program ini bertujuan untuk menurunkan dan mencegah bertambahnya kasus stunting di desanya dan bentuk upaya mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting.

“Pemberian makanan tambahan guna perbaikan gizi disalurkan kader Posyandu sesuai rekomendasi bagian gizi oleh pihak puskesmas berupa susu bayi, buah-buahan, nasi putih serta telur” jelas Rasyidin.

Penyaluran makanan tambahan perbaikan gizi itu dipantau langsung oleh Camat Banda Baro Muhammad Amin, Kepala Puskesmas Tu Hadar, Anggota Koramil, Anggota Polsek, Kepala BKKBN Kecamata dan Ketua KNPI Kecamatan Banda Baro Nazaruddin
Camat Banda Baro, Muhammad Amin membernarkan program PMT di Gampong Alue Keureuyai yang bersumber dari dana desa.
Kata Amin, sebelumnya ada 6 anak yang mengalami stunting di gampong ini sekarang tersisa 2 balita.
“Pemberian makanan tambahan juga dilakukan di Puskesmas setiap harinya selama tiga bulan, kita melihat perhatian dari pihak Puskesmas sangat luar biasa dan bahkan memberi pelatihan kepada kader-kader Posyandu supaya dalam PMT ini memenuhi komposisi protein dan karbonhidrat,” tambahnya

Baca Juga :  Pj Wali Kota Lhokseumawe  Pastikan Harga Pokok Tetap Stabil Jelang Nataru

Untuk menurunkan untuk menekan angka stunting di kecamatan ini kepala Puskesmas setempat, Tuhadar mengatakan, akan berupaya mengadakan posyadu secara rutin dan terus meningkatkan kualitas kader dengan berbagai edukasi, tentu sajaa dengan bekerjasama dengan geuchik setempat.
“Makanan tambahan yang diberikan itu merupakan makanan olahan dari hasil pelatihan sebelumnya” ujarnya.
Ada 7 balita dan 3 ibu hamil yang mendapatkan PMT, menurut dia Puskesmas akan terus melakukan pemantauan dan juga memberi pelatihan kepada para kader.
“Dampak dari program ini tak sia-sisa, setidaknya angka stunting di Kecamatan Banda Baroe turun dari 36 orang menjadi 29 orang” tutur Tuhadar.

Pj. Bupati mengapresiasi kegiatan seperti ini, selain PMT dari anggaran desa juga bisa dimanfaatkan program-program yang berhubungan dengan sanitasi, air bersih dan pendidikan anak usia dini.
“ini semua saling berkaitan, kita harus melakukannya dari berbagai sisi karena stunting ini tidak hanya karena kurang asufpan gizi, perilaku hidup sehat juga sangat mempengaruhi, karena itu coba ditelah lagi perbub Aceh Utara tentang peran Gampong dalam penurunan Stunting, banyak hal yang bisa dilakukan ” tambah Mahyuzar.
Jika hanya mengandalkan Pemerintah Desa saja tentu gerakan ini akan sangat lambat, apalagi Aceh Utara peringkat dua stunting tertinggi di Propinsi Aceh. Karena itu peran stake holder lainnya ditingkat kecamatan, maupun desa sangat diharapkan.

Misalnya para mahasiswa, pemuda, KNPI dan berbagai organisasi lainnya termasuk para dermawandi desa.
“ayo! Sama-sama kita tunaskan stunting dan wujudkan generasi emas Aceh Utara 2045 nanti” ajak Pj. Bupati [ADV]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *