Dampak Banjir, 300 Siswa Diliburkan di Matangkuli Aceh Utara

Foto:Istimewa

Batasaceh.com – Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Matangkuli diliburkan dari aktivitas belajar mengajar pasca banjir terjang di enam kecamatan di Aceh Utara pada Sabtu (7/10). Banjir itu diakibatkan meluapnya sungai di daerah tersebut.

Kepala Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli, Syarwaidi mengatakan dampak banjir itu sebanyak 300 siswa diliburkan dari aktivitas belajar dan mengajar. Bahkan rumah para murid pun terendam banjir akibat luapan Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keureuto dan Krueng Peuto.

“Ini merupakan banjir susulan, awalnya banjir pada Sabtu (7/10). Keesokannya banjir mulai surut dan para dewan guru sudah membersihkan lumpur akibat banjir. Namun, pada Senin (9/8) banjir kembali terjadi dan kondisi airnya pun lebih tinggi dari banjir sebelumnya,” katanya.

Dia menyebutkan akibat banjir itu mobile sekolah banyak yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Sedangkan inventaris dan dokumen berharga sudah lebih dulu diamankan. “Setiap tahun sekolah kami ini kebanjiran dan di tahun 2023 ini saja sudah empat kali terendam banjir,” katanya.

Dengan kondisi demikian, pihaknya mengusulkan agar sekolah tersebut direlokasikan ke tempat lain yang bebas banjir. Jika tidak dilakukan dipastikan sekolah tersebut akan selalu terendam banjir. “Tekait lokasi sekolah di relokasi itu sudah dibicarakan dengan dinas terkait dan menyetujui hal tersebut. Tapi untuk saat ini belum membicarakan lebih jauh kedepannya terkait hal tersebut,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin mengatakan untuk saat ini pihaknya masih melakukan pendataan jumlah sekolah yang terendam banjir di Aceh Utara.

Dia mengatakan terkait terputusnya jembatan gantung di Gampong Alue Keujruen terdapat 30 siswa daerah setempat tidak bisa hadir ke sekolah. Dikarenakan itu jembatan itu akses utama bagi siswa menuju ke SD Negeri 7 Lhoksukon dan juga tiga pelajar tidak bisa hadir dalam gladi Asesmen Nasional Berbasis Komputer.

“Terkait jumlah data sekolah yang terdampak banjir, kami sedang mengumpulkan data dikarenakan air masih naik turun,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *