Istambul – Satu bayi Palestina meninggal pada Senin di Jalur Gaza akibat kekurangan gizi parah dan kurangnya susu formula bayi, lapor kantor berita resmi Palestina Wafa.
Sumber medis di Rumah Sakit Al-Shifa mengumumkan kematian bayi Mohammad Adas akibat kekurangan gizi parah dan kurangnya susu formula bayi di Jalur Gaza.
Wilayah ini menghadapi krisis kemanusiaan akut akibat blokade Israel yang sedang berlangsung.
Kematian terbaru ini menambah jumlah total kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi menjadi 134, termasuk 88 anak-anak.
Krisis kelaparan di Gaza telah berkembang menjadi bencana kemanusiaan. Rekaman video yang mengerikan menunjukkan penduduk yang sangat kurus, beberapa di antaranya hanya tinggal kulit dan tulang, pingsan karena kelelahan, dehidrasi, dan kelaparan berkepanjangan.
Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza selama 18 tahun, dan sejak 2 Maret telah menutup semua penyeberangan, memperburuk kondisi kemanusiaan di daerah kantong tersebut.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.