Batasaceh.com – Lhokaeumawe, Penyuluh Pertanian Kecamatan Blang Mangat, Fitri Susanti, mengakui kekeringan pada tanaman Padi pada areal persawahan petani setempat.
Lahan sawah yang kering saat ini mencapai luasan 165 Hektare (Ha). Wilayah terkena dampak, Gampong Rayeuk Kareung, Asan Kareung, dan Mane Kareung.
Sekitar 60 Ha di Rayeuk Kareung, 50 Ha di Asan Kareung, dan 55 Ha di Mane Kareung.
“Khususnya di kecamatan Blang Mangat, terjadinya kekeringan pada tanaman Padi dikarenakan Irigasi krueng Pase tidak berfungsi secara maksimal”, ujar Fitri Susanti kepada Media ini, Selasa (13/2/2024).
Menurut Santi, jalur Sayap kiri menuju Kecamatan Blang Mangat rusak. Keadaan sudah berlangsung beberapa tahun yg lalu, dan mengakibatkan aliran air irigasi Blang Mangat terhambat.
“Ditambah lagi dengan keadaan cuaca musim kemarau”, terang Santi lagi. Solusi dari kami penyuluh mengusulkan pompanisasi, timpal Santi melanjutkan penjelasannya.
Pun begitu, hal tersebut bukan solusi terbaik. Sebab menurutnya, dengan luasnya lahan, sehingga tidak memadai juga dengan pompanisasi. Karena yang petani kami butuhkan adalah saluran irigasi yang membaik, namun, untuk memperbaiki memakan dana yg tidak sedikit.
Bahkan petani ada yang terpaksa menggali atau membuat kolam seadanya, untuk menampung air hujan. Tetapi, itu untuk kebutuhan air yang terbatas.
Sawah di Blang Mangat ada dua jenis. Pertama Sawah dengan saluran irigasi. Kedua, Sawah Tadah Hujan.
Desa-desa yang sawah Irigasi:
1. Mane kareng
2. Asan Kareung
3. Rayeuk Kareunh
4. Blang Punteuet
5. Kumbang Punteuet
6. Ulee Blang Mane
7. Baloy
8. Tunong
9. Teungoh
10.Blang Teue
Desa Sawah tadah Hujan:
1. Blang Weu Baroh
2. Blang Weu Panjoe
3. Seuneubok
4. Jeulikat
5. Blang Buloh
6. Alue Lim