Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat menunjuk Hanna Serwaa Tetteh sebagai perwakilan khusus untuk Libya dan kepala Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL).
Tetteh akan menggantikan Abdoulaye Bathily, yang menjabat hingga Mei 2024.
“Ibu Tetteh membawa pengalaman puluhan tahun di tingkat nasional, regional, dan internasional ke posisi ini, termasuk yang terbaru sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Tanduk Afrika dari tahun 2022 hingga 2024,” kata PBB dalam sebuah pernyataan.
Tetteh adalah perwakilan khusus Guterres untuk Uni Afrika dan Kepala Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Uni Afrika (UNOAU) dari tahun 2018 hingga 2020.
Sebelum bergabung dengan PBB, Tetteh menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Ghana dari tahun 2013 hingga 2017.
Libya terus dilanda kekacauan sejak tahun 2011, ketika penguasa lama Muammar Gaddafi digulingkan setelah empat dekade berkuasa.
Saat ini, negara tersebut diperintah oleh dua pemerintahan yang bersaing: Pemerintah Persatuan Nasional yang diakui PBB yang dipimpin oleh Abdul Hamid Dbeibeh di Tripoli, yang menguasai bagian barat negara tersebut, dan pemerintahan Osama Hammad, yang ditunjuk oleh parlemen, yang beroperasi di Benghazi dan memerintah wilayah timur dan sebagian wilayah selatan.
Upaya yang dipimpin oleh PBB untuk menyelenggarakan pemilihan umum legislatif dan presiden telah berulang kali menemui jalan buntu, sehingga memperpanjang kebuntuan politik di negara tersebut dan memperburuk situasi keamanan di negara kaya minyak tersebut. (Anadolu)