ACEH UTARA– Beredar kabar sebagian tenaga guru honorer yang melakukan aksi demo terkait tuntutan menjadi pegawai penuh waktu, di depan Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, Kecamatan Lhoksukon, Senin, 13 Januari 2025, mendapat intimidasi dari kepala sekolah.
Berdasarkan informasi beredar, yang diteruskan via WhatsApp dari salah satu sumber (tenaga guru honorer) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Aceh Utara bertuliskan “Ijin menyampaikn…mhn kpd bpk ibu dpt menyampaikn kpd guru honorer d sekolah msg2 bhw demo mslh kelulusan P3K tdk ikut terlibat dan jika ikut akan ada konsekuensi. Saat ini ada info bhw guru honorer yg tdk lulus kemarin akan demo k kantor bupati”. Pesan itu diketahui beredar dalam grup WhatsApp tenaga honorer Aceh Utara.
Selain itu, juga terdapat rekaman berupa dugaan intimidasi terhadap guru Sekolah Dasar (SD).
“Jadi, saya mendapat informasi khususnya untuk guru SD (tenaga honorer) di sini ada ancaman, bahwa apabila ada guru yang keluar mengikuti demo hari Senin mulai hari itu juga silakan mencari sekolah lain. Akan dikeluarkan dengan secara tidak hormat oleh kepala sekolah,” kata salah seorang guru honorer dalam keterangannya, dari SD dalam wilayah Aceh Utara
Mereka yang ikut aksi, tenaga honorer R2 dan R3 Aceh Utara dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meliputi guru, tenaga kesehatan, personel BPBD, dan lainnya menuntut peningkatan status menjadi pegawai penuh waktu.
