Kesehatan

Sampah Dari Kawasan Kumuh Siap di Beli Pemerintah Lhokseumawe

2
×

Sampah Dari Kawasan Kumuh Siap di Beli Pemerintah Lhokseumawe

Sebarkan artikel ini

 

Batasaceh.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe bakal membeli sampah dari kawasan kumuh yang berada di Gampong Pusong Baro, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

“Program ini kita ujicoba dulu di Gampong Pusong Baro. Dimana

Sampah nanti akan dibeli dengan harga Rp 500 per kilogram melalui Bank Sampah,” kata Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, T. Adnan, Selasa, (16/7).

Dia mengatakan program ini merupakan langkah proaktif dalam menanggulangi masalah sampah dikawasan tersebut. Bahkan pihaknya juga menyerahkan membagikan kantong plastik hitam besar kepada kepala dusun untuk dibagikan ke setiap rumah dikawasan tersebut.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Lhokseumawe  Pastikan Harga Pokok Tetap Stabil Jelang Nataru

“Program ini merupakan inisiatif baru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan,”katanya.

T. Adnan menegaskan sampah ini adalah uang, jadi tergantung masyarakat mau tidak mengambil uang ini yang nantinya sampah tersebut akan ditampung melalui Bank Sampah.

“Terkait teknis sampah yang dibeli nanti pihak DLHK Kota Lhokseumawe akan duduk dengan para perangkat desa Pusong Baru, akan memberi penjelasan bagaimana sampah ini akan dibeli oleh bank sampah,”katanya.

T. Adnan memastikan sampah yang dikutip nanti akan bermanfaat dan tidak disia-siakan. Setelah dipilah sampah tersebut akan dibeli Rp500/kg.

Baca Juga :  Geuchik Ampeh Dukung Pembongkaran Lapak di Area PT Pema Global Energi

“Jadi dengan program tersebut diharapkan masyarakat mau membersihkan dilingkungan rumahnya sendiri,” katanya.

Selain itu, Pihaknya meminta kepada perangkat desa untuk dapat melakukan sosialisasi program ini kepada masyarakat. Jangan sampai nanti masyarakat mengatakan tidak mengetahui ada program tersebut.

Adnan berharap sampah ini dapat ditangani dengan baik, sehingga tidak ada lagi k ada sampah dibawah dan disamping rumah.

“Jadi sampah yang kutip dan dia jual. Semakin banyak dikutip maka semakin banyak uang didapatkan,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *