Batasaceh.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara segera mengusulkan ke Pemerintah Aceh terkait normalisasi sungai untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di daerah setempat.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Aceh Utara Mahyuzar saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Matangkuli, Sabtu (07/10).
“Ada beberapa sungai mati harus dikeruk kembali serta dilakukan normalisasi,” kata Pj Bupati Aceh Utara, Dr Drs Mahyuzar.
Mahyuzar mengatakan banjir di Aceh Utara ini merupakan kiriman dari Bener Meriah. Maka itu, normalisasi sungai sangat penting dan harus dilakukan segera.
Adapun solusi lainnya, yaitu harus juga dilakukan pembangunan pengganti yang lebih tinggi dari sebelumnya. Seperti, jembatan di Simpang Parang XI, Matang Kuli itu sangat rendah, sehingga banyak sampah tertahan dibawah jembatan itu mengakibatkan air masuk ke permukiman warga.
“Ini kan alirannya terhalang, jadi solusi yang harus dilakukan pembangunan jembatan penganti yang lebih tinggi,”katanya.
Selain itu, Mahyuzar berharap agar bangunan bendungan Krueng keurueto harus segera diselesaikan. Berdasarkan yang disampaikan oleh pihak Balai, meskipun bendungan itu selesai hanya dapat menyelesaikan Maslah banjir hanya 30 persen.
“Jadi kita harus membuka kanal-kanal baru untuk dilakukan pembuangan air seperti normalisasi sungai dan pembangunan jembatan lebih tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Warga Matangkuli, Muhammad Zulfadli mengatakan kondisi banjir saat ini sudah mulai surut. Namun, ada sebagai air masih ada dalam perkara rumah warga.
“Kita harap tidak lagi turun hujan di kawasan dataran tinggi, jika itu terjadi maka banjir akan kembali terjadi lagi,”pungkasnya.
Pantauan dilokasi banjir berangsur surut menurut data dari BPBD Aceh Utara jumlah dampak warga terdampak banjir secara kesuluruhan berjumlah seribuan lebih.
Sebahagian warga mulai membersihkan rumah mereka dari sampah dan sisa lumpur bawaan banjir.[]