Aceh Jaya – Penjabat (PJ) Bupati Aceh Jaya, Dr. A. Murtala, M.Si., didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Camat Jaya, serta unsur Forkopimcam Jaya, mengunjungi posko banjir yang didirikan di Gampong Sapek, Kecamatan Jaya, pada Minggu malam (19/8). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan dan dukungan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir telah tersedia dan berjalan dengan baik.
Selain Gampong Sapek, banjir juga telah berdampak pada Gampong Meudheun, Kecamatan Jaya, di mana 150 KK atau sekitar 525 jiwa terkena dampak. Di Kecamatan Indra Jaya, Gampong Meudang Ghon juga mengalami hal serupa, dengan 39 KK atau 167 jiwa terdampak banjir akibat luapan air yang sama.
Banjir yang melanda Gampong Sapek pada Minggu sore (18/8) sekitar pukul 16.15 WIB, disebabkan oleh hujan deras yang disertai angin kencang, mengakibatkan meluapnya sungai Krueng Meudheun dan menggenangi kawasan pemukiman. Berdasarkan data sementara dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBK Aceh Jaya, banjir ini telah mengakibatkan 670 jiwa dari 189 kepala keluarga (KK) di Gampong Sapek terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kami beserta camat dan tim terkait terus berada di lapangan untuk memantau kondisi dan memastikan segala kebutuhan para korban banjir terpenuhi,” ujar Dr. A. Murtala di sela kunjungannya. Saat ini, masyarakat yang terdampak telah mengungsi sementara di Meunasah setempat, satu unit tenda posko telah didirikan, untuk membantu menampung para pengungsi.
Hujan dengan intensitas ringan masih terus terjadi, namun debit air sungai Krueng Meudheun sudah menunjukkan penurunan sebesar 160 cm dari kondisi puncak banjir. Meski begitu, air sungai masih berada di atas ketinggian normal sehingga masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.
Selain memantau kondisi terkini, BPBK Aceh Jaya juga telah melakukan berbagai upaya mitigasi seperti menyebarkan informasi peringatan dini, melakukan koordinasi dengan tim siaga bencana, dan mengerahkan tim reaksi cepat untuk melakukan evakuasi menggunakan perahu karet di titik-titik rawan banjir.
Untuk saat ini, kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh para pengungsi antara lain bantuan masa panik dan pendirian dapur umum di titik pengungsian. Namun, akses jalan yang sulit dilalui akibat hujan yang masih terus mengguyur wilayah terdampak menjadi kendala utama dalam distribusi bantuan.
Dengan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya membaik, BPBK Aceh Jaya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir susulan.