Batasaceh.com– Nasaruddin, warga Gampong Meunasah Mesjid, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, hanya bisa mengelus dada atas perlakuan yang ia alami. Rumahnya yang sempat rusak parah akibat diterjang angin kencang beberapa waktu lalu, memang sudah diperbaiki atapnya dengan biaya yang disebut bersumber dari Dana Desa (DD) sebesar Rp2,4 juta.
Namun, yang membuat Nasaruddin kecewa dan tertekan adalah permintaan dari pihak keuchik agar dirinya mengembalikan biaya tersebut. “Katanya itu dari Dana Desa, tapi saya malah disuruh bayar balik. Padahal rumah saya rusak karena musibah, bukan karena kesalahan saya,” ungkap Nasaruddin dengan nada lirih, saat ditemui media ini.
Bagi Nasaruddin, jumlah Rp2,4 juta tentu bukan angka kecil. Apalagi, ia harus kembali memikirkan biaya hidup sehari-hari di tengah kondisi ekonomi yang pas-pasan. Hal ini menambah beban batin yang ia rasakan, setelah sebelumnya tertimpa musibah alam.
Sementara itu, Keuchik Gampong Meunasah Mesjid, Putri Sri Wahyuni, hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait persoalan tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan media ini lewat pesan washapp belum mendapat jawaban.
Kemudian wartawan media ini mencoba hubungi nomor camat Meurah Mulia melalui pesan waadsaap pribadinya tidak aktif dan diluar jangkauan.
Sementara itu kami menghubungi Kasi pemerintahan kecamatan meurah mulia Tgk Aswen dinomor Waadsaapnya membalas persoalan tersebut sudah ada penyelesaiannya nya, namun dia tidak merincikan upaya penyelesaiannya aeperti qpa dan bagaimana titip pertemuanya,”jelasnya
“Tp sang kaselesai bg nyan….”
Akibat Kasus ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat sekitar, mengingat Dana Desa sejatinya diperuntukkan untuk membantu kebutuhan warga, terutama mereka yang tertimpa musibah. Bagi Nasaruddin, bantuan yang seharusnya meringankan beban justru berubah menjadi tuntutan yang memberatkan.( Redaksi)