Bisnis

Menparekraf Resmikan “Malang Health Tourism” Kembangkan Wisata Kesehatan Indonesia

1
×

Menparekraf Resmikan “Malang Health Tourism” Kembangkan Wisata Kesehatan Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Malang Health Tourism sebagai asosiasi yang diharapkan dapat memperkuat ekosistem pariwisata berbasis kesehatan, sehingga menarik lebih banyak wisatawan yang melakukan pengobatan di Indonesia.

Menparekraf Sandiaga dalam peresmian “Malang Health Tourism” di Mercure Hotel Malang, Jawa Timur, Minggu (16/4/2024), menyebutkan bahwa penetapan ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan laju peningkatan dari banyaknya wisatawan yang memperoleh fasilitas kesehatan di luar neger

Menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun 2021, Indonesia menjadi kontributor terbesar dalam hal kunjungan medis ke luar negeri dengan total Rp161 triliun. Malaysia dan Singapura menjadi negara yang paling sering dituju oleh wisatawan nusantara. “Mudah-mudahan dengan hadirnya Malang Health Tourism menjadi awal dan inisiasi dari kebangkitan pariwisata dan industri kesehatan di Malang Raya dan Indonesia,” ujar Menparekraf.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Lhokseumawe  Pastikan Harga Pokok Tetap Stabil Jelang Nataru

Wisata Kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas strategis nasional pemerintah Republik Indonesia. Malang menjadi kawasan health tourism keempat di Indonesia setelah Sumatra Utara dengan Medan Medical Tourism Board, Bali dengan Bali Medical Tourism Association, dan Sulawesi Utara dengan North Sulawesi Health Tourism.

Menparekraf Sandiaga berharap Malang Health Tourism bisa memfokuskan pada wisatawan nusantara terlebih dahulu. Setelah berjalan dengan baik dan sukses, maka baru pasar mancanegara yang dibidik. Wilayah Bali sebelumnya sudah lebih dahulu dibangun KEK Kesehatan yang ditargetkan untuk wisatawan mancanegara.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Lhokseumawe  Pastikan Harga Pokok Tetap Stabil Jelang Nataru

“Kita melihat bagaimana Malaysia, Thailand, perlu waktu 15 – 20 tahun. Tapi pasarnya dari Indonesia, kalau kita gerak cepat, saya yakin dalam lima tahun kita betul-betul menyamai layanan kesehatan yang diberikan. Konsepnya harus kolaboratif, harus gotong royong,” ujar Sandiaga.

Ketua Panitia FGD Malang Health Tourism, Ardantya Syahreza berharap dengan terbentuknya kepengurusan Malang Health Tourism bisa mengundang para dokter untuk aktif memberikan input kepada rumah sakit terkait apa saja layanan yang diperlukan di Malang. (https://kemenparekraf.go.id/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *