Daerah

Kisah Pilu Seorang Jurnalis Kehilangan Segalanya Saat Rumahnya di Terjang Banjir Besar Aceh Utara

1
×

Kisah Pilu Seorang Jurnalis Kehilangan Segalanya Saat Rumahnya di Terjang Banjir Besar Aceh Utara

Sebarkan artikel ini
Foto:Istimewa

Batasaceh.com-Jamaluddin salah satu urnalis asal Desa Matang Seuke Pulot, Kecamatan Tanah Jambo Aye,Kabupaten Aceh Utara yang ikut rumah nya terendam banjir menceritakan bagaimana dasyatnya banjir menerjang rumahnya kala itu.

Jamal mengatakwn pada awal terjadi banjir Aceh Utara dalam dalam kirun waktu 5 menit airnya setinggi tiga meter lebih menghantam rumahnya.

Saya dapat menceritakan bahwa pada Kamis 27 November 2025, pukul 00.25 WIB telah terjadi bencana banjir dahsyat yang menerjang kediaman saya. Ketinggian air 3,5 meter. Air menerjang begitu cepat, dalam jangka waktu 5 menit air sudah 3 meter lebih tidak bisa berkata apa apa hanya pasrah kala itu,”paparnya

“Saya sedang tidur tiba-tiba suara keras, semua pintu rumah dibuka paksa oleh terjangan air. Saya hanya bisa pasrah, semua barang-barang berharga tidak sempat saya selamatkan. Hanya ponsel 2 unit dan charger. Lari dengan pakaian celana shorts sambil gendong ibu bawa ke rumah tetangga yang rumahnya 2 lantai. Pulang lagi ke rumah untuk evakuasi paman yang sedang sakit. Sampai di rumah, air sudah 2,5 meter,”ceritanya

Semua barang-barang berharga seperti sepeda motor Vario 150 tenggelam. Barang lain seperti TV IPS LG, Kulkas Panasonic Converter dobel pintu, AC Daikin dan peralatan elektronik lainnya, pakaian, spring bed tempat tidur, peralatan dapur, semuanya tenggelam.

Kata dia,semua Alat kerja jurnalistik saya yang tenggelam seperti Laptop LENOVO IPS Core i5, dua speaker Lenovo portabel, earphone Apple, 1 hardisk 512GB serta 1 flashdisk 8GB. Di antara semua peralatan ini hanya 1 speaker Lenovo yang selamat karena waterproof.

Sampai di rumah tetangga, hanya mampu duduk dengan jantung degdegan. Selama dua malam makan nasi tanpa lauk sepiring dibagi 4 orang. Setelah makan tahan haus karena tidak ada air. Pakaian hanya celana shorts selama 5 hari dan tidur tanpa kain sarung. Anak-anak sekitar pada menangis minta air dan makanan.

“Kerugian yang saya alami akibat bencana banjir dahsyat ini saya perkirakan sekitar 60 juta. Hari ke lima, saya pulang ke rumah karena air sudah surut. Sampai di rumah, pintu semua dalam keadaan terbuka, lumpur di dalam rumah 1 meter. Batang pohon dan semak-semak padat di dalam rumah. Di sekitar saya, ada 7 unit rumah kontruksi kayu hilang tanpa jejak,” ucapnya dengan nada sedih.

Sambung dia,kondisi sampai hari ini, Sabtu 6 Desember 2025, bantuan dari pemerintah belum tiba secara real. Padahal, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah makanan, obat-obatan serta air bersih layak konsumsi. Sementara pakaian juga sangat dibutuhkan.

Sumur di tiap-tiap rumah rerata rusak. Air sangat keruh dan bau. Kondisi saat ini listrik masih padam semenjak banjir. Jaringan internet blackout. Untuk mengisi daya HP masyarakat harus berangkat ke pusat kota 8 kilometer. Itupun sepanjang jalan berdebu dan bau bangkai hewan ternak.

“Masyarakat rerata masih sangat trauma karena banjir dahsyat 3,5 meter ini belum pernah terjadi. Trauma berat terasa saat malam hari apalagi pada saat hujan deras. Masyarakat sangat was-was jika banjir ini kembali terjadi,” tutupnya

Logo Lhokseumawe
🕌 Jadwal Sholat
KOTA LHOKSEUMAWE & Sekitarnya
Sabtu, 06/12/2025
Imsak
04:57
Subuh
05:07
Terbit
06:24
Dhuha
06:53
Dzuhur
12:26
Ashar
15:48
Maghrib
18:21
Isya
19:34

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *