Batasaceh.com-Ratusan masyarakat Ring1 bersama Forbes Cluster IV Matangkuli Aceh Utara menilai Petroflexx Prima Daya(PPD) mengabaikan aspirasi masyarakat lokal dalam pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan saat ini oleh PGE dikawasan tersebut,sehingga warga lokal Ring 1menempuh jalan penghadangan alat berat sementara.
Upaya itu dilakukan sebagai bentuk protes mencari solisi untuk menampung terserapnya tenaga kerja lokal utama Ring 1 .
Ketua Forbes Cluster IV Matangkuli Umar (Membe) mengatakan,kebijakan yang dilakukan oleh masyarakat hari ini sudah benar karena sebelumnya pada hari Jumat 29,November 2024 warga juga sudah melakukan aksuli protes akan tetapi diabaikan aspirasi mereka,”jelas Umar kepada media ini,Sabtu, 30 November 2024.
“Jum’at 29 November 2024, sudah dihadang oleh Forbes, karena dinilai aspirasi masyarakat di ring 1 diabaikan begitu saja, dan untuk hari kedua kali kami menghadang alat berat tersebut,” ucapnya
Lanjut Umar,meminta pihak PPD dapat mengakomodir aspirasi Masyarakat setempat dengan melakukan koordinasi secara bermusyawarah dengan pihaknya sehingga kondisi dilapangan tidak terjadi hal hala yang tidak diinginkan,”harap Umar Membe.
Kami hanya perlu serapan tenaga lokal serta upah yang sesuai dengan UMP, dan juga persoalan CSR agar tepat sasaran,” pintanya
Lebih lanjut Umar menyampaikan harapannya ke PT PGE segera melakukan koordinasi dengan pihaknya untuk kelancaran pekerjaan proyek tersebut sehingga upaya itu tidak adanya hambatan di lapangan dan meminta transparan dan keterbukaan pihak PGE dan PPD jangan ada permainan petak umpet,”ujar Umar.
“Kami menuntut pihak PGE agar segera berkoordinasi dengan kami sehingga hal-hal yang seperti ini bisa kita hindari.Kami sangat memerlukan keterbukaan pihak PGE dan PPD dalam menjalankan pekerjaan di Cluster IV, Jangan main petak umpet dengan masyarakat, jangan takut dengan kami, karena kami hanya manusia biasa dan bukan preman yang anarkis,” ucapnya
Pengakuan Umar Membe terkait persoalan tentang pelaksanaan pekerjaan proyek Cluster IV Matangkuli pihaknya sudah menyurati ke perusahaan akan tetapi tidak diindahkan.
“Padahal kami sudah dua kali menyurati perusahaan tersebut tetapi tidak ada tindak lanjut,ini dapat saya jelaskan untuk yang kedua kali kami memberhentikan atau menghadang alat berat tersebut, karena kami merasa pihak PPD seperti mengabaikan atau mengolok olok permintaan daripada masyarakat, dan jika juga tidak ditanggapi maka akan ada aksi lebih besar lagi kedepannya, saya selaku ketua Forbes selalu menghimbau jangan anarkis karena kita bukan preman,” ujarnya.
Sekedar informasi, Forbes adalah Forum Besar yang didalamnya tergabung enam lembaga, diantaranya, Aspema, Pemuda Pancasila MPC Aceh Utara, Lembaga Persatuan Geuchik Ring 1 Cluster IV, Serikat Pekerja Aceh, KNPI, dan LKAN, Kantor Forbes beralamat di Desa Meuria, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara.