Batasaceh.com – Panglima Sagoe Paya Poe, Daerah III Tgk. Syik di Paya Bakong, Al Halim Ali, mengutuk keras pernyataan calon gubernur Aceh nomor urut 01, Bustami Hamzah, yang dinilainya tidak pantas dan melanggar norma kesopanan. Sikap ini disampaikan Al Halim dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di Cafe Gurudong Kupi, Aceh Utara, Sabtu 23 November 2024.
Kontroversi muncul setelah Bustami Hamzah melontarkan pernyataan bernada merendahkan terhadap paslon nomor urut 02, dengan mengatakan “Cuma, mau bilang apa, mereka tidak sekolah kok.” Pernyataan tersebut memicu gelombang protes, terutama dari para tokoh masyarakat yang merasa pernyataan itu melukai martabat politik Aceh.
Al Halim menegaskan bahwa ambisi untuk menjadi gubernur tidak boleh mengabaikan azas, etika, dan norma kesopanan. Ia menilai komentar Bustami tidak hanya menyerang paslon lain, tetapi juga mencerminkan perilaku politik yang jauh dari nilai-nilai luhur Aceh.
“Meskipun sangat ambisi menjadi gubernur Aceh, Bustami harus tetap menjaga dan mengedepankan azas, etika, dan norma kesopanan. Jangan sampai ambisi itu menyinggung atau merugikan pihak lain,” ujar Al Halim.
Panglima Sagoe tersebut juga mengingatkan bahwa kontestasi politik semestinya menjadi ajang adu gagasan, bukan ajang saling menjatuhkan. Ia menyerukan kepada semua kandidat untuk menunjukkan sikap dewasa dalam berpolitik dan menjadikan Pilkada sebagai momentum untuk memperkuat persatuan masyarakat Aceh.
Al Halim mengimbau agar seluruh kandidat, termasuk Bustami, menjaga integritas dan menjunjung tinggi budaya Aceh yang dikenal santun dan menghormati sesama. Menurutnya, masyarakat Aceh pantas mendapatkan pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak dan perilaku yang baik.
“Kita semua berharap Pilkada ini berlangsung damai dan penuh dengan nilai-nilai keadaban. Pemimpin yang menghormati norma dan budaya Aceh adalah cerminan dari pemimpin sejati,” tambahnya.
Sejauh ini Pernyataan Bustami telah menimbulkan berbagai tanggapan di kalangan masyarakat. Sebagian besar menilai komentar tersebut tidak pantas dan bertentangan dengan semangat demokrasi. Beberapa pihak juga meminta agar Bustami segera menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.
“Sekarang kita melihat kondisi polimik pernyataan yang di ucapkan Bustami dimata masyarakat dengan kata kata mereka tidak sekolah, menjadi senjata makan tuan dengan berbagai pelintiran ada yang bilang Bustami sekarang balik aja namanya jadi bus sekolah karena dia sudah mengatakan untuk orang mereka tidak sekolah,jadi pandangan saya hal macam itu tidak pantas sosok Bustami keluar kata kata macam itu karena dia itu pendidikannya tinggi,nah inilah yang sangat kita sayangkan telah muncul komplik baru di aceh.
Kontroversi ini menambah dinamika politik menjelang Pilkada Aceh 2024 yang akan digelar dalam hitungan hari. Masyarakat Aceh diharapkan dapat tetap menjaga kedamaian dan menggunakan hak pilih mereka dengan bijak untuk menentukan pemimpin terbaik bagi masa depan daerah.