Batasaceh.com-Di Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, tidak ada Sekolah Dasar (SD).
Anak-anak warga dusun terpencil itu naik perahu untuk belajar di SD Dusun Sarah Gala, Gampong Sah Raja, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Mereka calon penerus masa depan bangsa yang belum mendapatkan akses pendidikan layak dan mudah. Bocah-bocah tersebut harus berjuang keras, susah payah, dan berisiko besar untuk dapat mengenyam pendidikan dasar.
Sarah Raja terletak di perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur dalam kawasan hutan belantara. Sebagian masyarakat dusun itu sehari-hari berkebun untuk menyambung hidup.
Menuju Sarah Raja harus menggunakan perahu menyeberangi Krueng (Sungai) Arakundo dari Dusun Bidari, Desa Lubok Pusaka, dengan waktu tempuh lebih satu jam.
Terkait hal tersebut pada hari Jumat 4 Agustus 2023 sekitar pukul 10.47 Wib, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh UtaraJamaluddin, S.Sos, MPD, didampingi para pengawas sekolah SD,SMP Langkahan menjemput langsung kepulangan anak anak sekolah warga Sarah Raja dengan perahu di Dusun Sarah Gala Pante Bidari.
Jamaluddin mengatakan,setelah melihat langsung kondisi saat anak anak sekolah daerah itu menyeberangi deras nya arus sungai arakundo itu sangat beresiko,”katanya
“Setelah kita melihat langsung kondisi saat penyeberangan dari Sarah Raja ke Pedari Sarah Gala memang sangar Exstream sekali,maka kedepan kita akan coba meting kita akan coba buka kelas jauh dari langkahan pedari sarah raja,setelah ada nya hasil meting dan siswa mencukupi kita akan bangun sekolah permanen di Dusun Sarah Raja,” ujarnya kepada wartawan media batasaceh.com.
Jamaluddin mengharapkan kepada semua pihak secara kebersamaan untuk membuka akses jalan dan jembatan penghubung ke daerah itu segera terialisasi,mengingat kebutuhan masyarakat sangat dibutuhkan,terutama bagi anak anak sekolah yang memerlukan ilmu pendidikan yang layak seperti yang lain,juga terbebas dari resiko penyeberangan sungai menuju ke sekolah,” harapnya
“Pandangan kita melihat ini sangat memprihatikan dengan resiko yang sangat tinggi sekali barangkali juga kalau ada akses sarana penghubung jembatan dua kecamatan ini ada itu yang kita harapkan,” tutupnya
Seperti biasa kita ketahui anak-anak Sarah Raja harus mengarungi Sungai Arakundo sekitar 1 Km menggunakan perahu agar bisa sekolah, karena tidak ada jalan dan jembatan penghubung ke Sarah Gala. Setelah menyeberangi sungai, bocah-bocah tersebut harus berjalan kaki sejauh 800 meter baru tiba di SD Negeri Sarah Gala.[]