News

Sejumlah Sekolah dan Guru Di Aceh Utara Terima Penghargaan Hardiknas

2
×

Sejumlah Sekolah dan Guru Di Aceh Utara Terima Penghargaan Hardiknas

Sebarkan artikel ini

Batasaceh.com – Aceh Utara. Sejumlah sekolah dan guru di Kabupaten Aceh Utara menerima penghargaan dan cindera mata pada acara peringatan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional), Selasa, 2 Mei 2023

Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan langsung oleh Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, didampingi Sekda Dr A Murtala, MSi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, MPd, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh di Kabupaten Aceh Utara Drs Ahmad Yamani, MPd, usai gelar upacara di Lapangan Landing Kecamatan Lhoksukon.

Sekolah-sekolah yang menerima penghargaan masing-masing SMA Negeri 1 Muara Batu merupakan sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Aceh tahun 2022, SMA Negeri 1 Matangkuli merupakan sekolah penggerak pertama di Aceh Utara untuk jenjang SMA, SMK Negeri 1 Nisam (untuk katagori SMK pusat keunggulan pertama di Aceh Utara), SMK Negeri 1 Sawang (SMK yang telah mampu meningkatkan perubahan keindahan sekolah secara signifikan tahun 2022).

Selanjutnya, SMA Negeri 4 Tanah Jambo Aye untuk katagori SMA yang mampu meningkatkan perubahan keindahan sekolah secara signifikan tahun 2022, SMA Negeri 1 Cot Girek (sekolah yang telah sukses menjalankan program pengajian secara intensif), SMA Negeri 1 Dewantara (sekolah dengan jumlah tertinggi dalam kelulusan SNBP tahun 2023 di Aceh Utara), SMK Negeri 1 Tanah Jambo Aye (sekolah yang telah menyelenggarakan kelas industri tahun 2023).

Baca Juga :  Pj Gubernur Safrizal Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seulawah 2024 di Aceh

SLB YPAC Dewantara merupakan sekolah kreatif dalam membimbing anak-anak emas, SMA Negeri 1 Samudera (sekolah dengan keseriusan dan kesuksesan tertinggi dalam melaksanakan program penghijauan melalui penanaman tanaman berbuah), serta SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon (sekolah dengan jumlah kelulusan terbanyak dalam meluluskan siswa ke perguruan tinggi favorit di Indonesia).

Sementara untuk jenjang Sekolah Dasar, sekolah-sekolah yang mendapat penghargaan adalah SD Negeri 3 Meurah Mulia sebagai sekolah sadar lingkungan sekaligus pelopor ecoprinting sebagai upaya dalam mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat limbah tekstil. SD Negeri 1 Syamtalira Bayu terpilih untuk menerima penghargaan karena dinilai sebagai sekolah yang telah sukses menjalankan program pengajian secara intensif.

Berikutnya, Kepala Sekolah SD Negeri 25 Sawang Azhari, SPd, menerima penghargaan sebagai Kepsek dengan dedikasi dan inovasi dalam mengembangkan sekolah yang berada pada jarak terujung Kabupaten Aceh Utara. Kepala SD Negeri 13 Langkahan Muhammad Yusuf, SPd, sebagai Kepsek dengan inovasi dan dedikasi penuh dalam mengembangkan sekolah dan melaksanakan pendampingan terhadap siswa pada kecamatan paling timur Kabupaten Aceh Utara.

Penghargaan juga diberikan kepada Anita, SPd, selaku kepala sekolah penggerak dan narasumber berbagai praktik baik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Pj Bupati Azwardi, AP, MSi, juga memberikan penghargaan kepada enam orang guru yang dinilai sebagai guru-guru hebat yang telah lulus sebagai Fasilitator Nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, masing-masing atas nama Syukri, SPd, MPd, Nurdiah, SPd.ip, Faisal, SPd, MPd, Muhammad Nasir, SPd, Tabliq Diniati, SPd, MPd, dan Rizki Rahmawati, SPd.

Baca Juga :  Pj Gubernur Safrizal Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seulawah 2024 di Aceh

Dalam arahannya, Pj Bupati Azwardi membacakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, antara lain meminta jajaran pendidikan untuk terus melanjutkan pengembangan kurikulum Merdeka Belajar hingga seluruh pelosok Indonesia. “Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.”

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *